Penemuan Antibakteri Potensial dari Actinomycetes

Dosen dan mahasiswa Jurusan Biologi baru-baru ini berhasil menemukan antibakteri potensial dari golongan Actinomycetes untuk menekan laju pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Salmonella enterica, dan Staphylococcus aureus. Ketiga bakteri ini diketahui dapat menyebabkan gastroenteritis atau yang lebih dikenal dengan istilah diare.

Abdullah, Ihsan Almuhardi, Antoni dan Rahmawati dalam kajiannya yang dipublikasikan di Jurnal Al-Kauniyah (SINTA 2) terbitan awal tahun 2020 memperlihatkan bahwa bakteri Actinomycetes yang diisolasi dari tanah persawahan di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat memiliki kemampuan yang kuat untuk menghambat pertumbuhan ketiga bakteri tersebut di atas. Isolat bakteri Actinomycetes yang diberi nama isolat Nocardia ATS4-1 ini bahkan menunjukkan kemampuan daya hambat yang lebih tinggi dibandingkan dengan kloramfenikol, antibiotik dengan spektrum luas.

Dalam penelitiannya, Abdullah dkk. mengukur zona bening (zona hambat) setelah pemberian isolat Nocardia ATS4-1, kloramfenikol, dan akuades steril. Pengukuran zona bening ini digunakan untuk mengetahui kemampuan daya hambat dari masing-masing bahan uji. Semakin besar diameter zona bening, semakin besar pula kemampuan daya hambat bahan uji.

Abdullah dkk. melaporkan bahwa isolat Nocardia ATS4-1 mampu menghasilkan masing-masing rerata diameter zona bening sebesar 14,51 mm untuk Escherichia coli, 16,16 mm untuk Salmonella enterica, dan 11,10 mm untuk Staphylococcus aureus. Angka ini jauh di atas rerata diamater zona bening yang dihasilkan oleh kloramfenikol yang hanya sebesar 0,35 mm untuk Escherichia coli dan diamater yang sangat kecil hingga tidak dapat terlihat untuk dua bakteri lainnya. 

Informasi lengkap mengenai hasil riset dosen dan mahasiswa Jurusan Biologi ini dapat diakses melalui http://www.journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah/article/view/11731.

© 2020

PROGRAM STUDI BIOLOGI | UNIVERSITAS TANJUNGPURA